Profil
Sejarah Singkat
Beladiri Tsufuk Indonesia adalah beladiri Indonesia yang diadaptasi dan dikaji kembali dari Beladiri Thifan Po Khan yang berasal dari daerah Thurfan (Cina Utara perbatasan dengan Rusia pada zamannya) oleh Namida Habiburrahman, MBA (sebagai Guru Utama). Melalui berbagai pengkajian, dari metode sebelumnya yang identik dengan “agak keras” dalam pola latihanya, maka beliau berinisiatif untuk menyesuaikannya agar lebih efektif dan efisien dengan persetujuan Ustadz AD El-Marzdedeq (sesepuh dan guru utama Thifan Po Khan yang mempopulerkan di Indonesia).
Dari hasil pengkajian tersebut lahirlah Beladiri Thifan Po Khan Tsufuk, pada tahun 2000 yang kemudian berganti nama menjadi Beladiri Tsufuk Indonesia. Lalu pada tahun 2012, Beladiri ini berlepas dari Thifan Po`Khan. Beladiri Tsufuk Indonesia bermarkas di Pondok Pesantren Habiburrohman, Pamulihan – Sumedang. Beladiri yang mengkombinasikan antara berbagai jurus tangan kosong (tangan, kaki, kuncian, bantingan, dll) dan senjata (pedang, golok, pisau, toya, dll) menjadi solusi beladiri kekinian yang tidak membosankan dan terus berkembang.
Beladiri Tsufuk Indonesia memiliki 2 karakter utama, yaitu pertama adalah bebas dari unsur Syirik (menyekutukan Allah), tidak memakai jimat, amal-amalan yang menyesatkan, ritual khusus, dan sebagainya. Yang kedua adalah selalu memperhatikan kondisi pelatihan agar tidak menzolimi diri sendiri (membuat diri cacat, menyakiti tubuh secara berlebihan, dll). Selain itu, metode pelatihan antata laki-laki dan perempuan dibuat berbeda. Karena pada dasarnya kondisi fitrah keduanya memang berbeda. Sehingga metode pelatihannya pun juga disesuaikan.
Arti Tsufuk
Tsufuk berasal dari nama sebuah hewan yang ada di daerah Thurfan (saat itu perbatasan dengan Cina Utara dengan Rusia). Mirip dengan Wolverine dan Binturong yang familiar di Indonesia. Awalnya nama Tsufuk adalah nama sebuah tempat latihan (Lanah) yang dibimbing oleh Guru Utama Tsufuk (Ust Habib) di Daerah Bandung. Setelah itu Ust Habib mendirikan Beladiri Tsufuk Indonesia pada tahun 2000 atas izin dari Guru Besar Thifan Po Khan (Ust AD El-Marzdedeq).
Menurut sumber, hewan ini dapat mengalahkan hewan yang lebih besar daripada dirinya, dengan teknik, kecepatan, kekuatan, dan waktu yang tepat. Oleh karena filosifi tersebut, nama Tsufuk diambil oleh Ust Habib untuk Beladiri ini. Cepat – Tepat – Beruntun – Kuat sesuai dengan karakter Beladiri ini.
Sementara itu untuk nama Puteri Gading berasal dari bahasa Indonesia yang terinspirasi dari para pejuang wanita di Indonesia.
Kaidah Beladiri Kami
Selamat dari Segi Aqidah (Keyakinan)
terhindar dari unsur unsur kesyirikan seperti penggunaan jimat, mantera-mantera, penggunaan penghormatan penghormatan, adat istiadat, upacara upacara dan lambang lambang yang menyerupai agama aqidah di luar Islam, latihan laki laki dan perempuan dibedakan dan dipisah
Selamat dari Segi Jasadiyah (Fisik)
menghindari metode latihan yang berpotensi merusak Tubuh baik dalam jangka pendek atau jangka panjang (contoh memukul tembok beton, memotong besi dengan tangan, mematahkan balok Es, membanting-banting badan, memukul leher dan kepala, dsb)
Program dan Jenis Latihan
Tsufuk
Diperuntukkan khusus untuk laki-laki mempelajari jurus-jurus yang sangat efektif digunakan dalam pembelaan diri dan pertarungan jarak dekat, menengah dan dalam jangkauan. Serta mempelajari berbagai teknik tangan kosong dan beberapa senjata.
Puteri Gading
Puteri Gading merupakan program pelatihan beladiri Tsufuk yang khusus diperuntukkan bagi perempuan. Jurusnya yang halus namun tetap efektif membuat beladiri ini sesuai dengan anatomi dan fisiologi kaum perempuan. Selain itu mempelajari teknik senjata juga
For Kids
Beladiri Tsufuk dan Puteri Gading bisa menjadi pilihan sarana yang sangat tepat untuk anak-anak dalam meningkatkan kecerdasan motorik, merangsang tumbuhan yang optimal serta menanamkan nilai-nilai keberanian, rasa percaya diri dan sikap satria dalam membela kebenaran.
